Mawar Sari : http://newmawarsari.blogspot.co.id/
Yulia Nurul : http://newyulianurul.blogspot.co.id/
Yulia Nurul : http://newyulianurul.blogspot.co.id/
Nokia
1. LATAR BELAKANG
MASALAH
Nokia
pernah merajai market mobile phone pada era GSM dan CDMA beberapa tahun lalu,
namun beberapa tahun terakhir saham Nokia terus jatuh seiring gagalnya beberapa
produk Nokia terbaru melawan competitornya Apple, RIM, dan Samsung. Sangat
miris apabila melihat Nokia yang dahulu memimpin hampir di semua segmen pasar
mobile phone harus digeser oleh gempuran competitor.
2. PENYEBAB KEGAGALAN
NOKIA
Internal
1.
Absennya produk yang
popular terlalu lama, sehingga menurunkan pamor Nokia dan tergantikan oleh
pesaingnya.
2.
Nokia terlalu fokus
mengembangkan symbian tanpa memberikan inovasi yang berarti.
3.
Nokia tidak fokus pada
pengembangan hardware (phone) saja, usaha Nokia untuk mengambangkan software
(Symbian, Megoo) malah membuat Nokia tidak fokus.
4.
Strategi mengganti
symbian dengan Windows 8 (Microsoft) tidak berhasil, dan membuang hasil R&D
symbian yang telah memakan banyak biaya.
5.
Keputusan Board CEO
lamban dalam menyikapi tren terbaru. Birokrasi yang kompleks dan divisi yang
gemuk menyebabkan pengambilan keputusan yang relative lama.
6.
Selain vendor ponsel,
Nokia juga merupakan vendor penyedia jaringan infrastruktur (lewat NSN-Nokia
Siemens network), kadangkala ponsel yang dihasilkan mengikuti produk teknologi
yang diciptakannya, namun kurang mengakomodasi dari produk teknologi vendor
jaringan infrastruktur yang berbeda.
7.
Nokia seringkali
menjadi pelopor dalam meluncurkan produk terbaru namun tanpa prospek masa depan
yang lebih baik. Nokia gagal mengantisipasi, memahami atau mengatur diri untuk
menghadapi perubahan zaman. Bahkan bisa dibilang ponsel Nokia terbaru adalah
fitur yang siap, namun tidak siap di masa depan.
8.
Salah satu produknya
yakni Lumia 900 yang merupakan smartphone berbasis Windows Phone 7 tidak diberi
opsi upgrade ke Windows Phone 8, dimana ada perbedaan arsitektur yang sangat
mendasar antara Windows Phone 7 dan Windows Phone 8.
Eksternal
1.
iPhone & Android
smart phone (Samsung, HTC, LG, dll) dan RIM berhasil mengambil market - Nokia
gagal mengambil momentum Smart Phone Booming.
2.
Ketidakunikan Nokia
dibanding mobile phone competitor. Smartphone yang berbasis Apple punya
keunikan (user experience, high lifestyle), atau smartphone berbasis Android
(kaya akan applikasi dan game gratis), demikian pula Smartphone Blackberry
(push email, messaging, BBM dan social media). Dan keunikan itu merupakan
kekuatan yang menyebabkan mereka dilirik oleh pasar dan akhirnya mampu
menggeser Nokia sebagai raja. Nokia yang menyediakan produk produk untuk
melayani semua segmen pasar menjadi tidak unik dan ditinggalkan
customer/pembeli.
3.
Vendor ponsel China
(Huawei, ZTE) dan Korea (Samsung, LG) mengeluarkan smart phone low cost untuk
menyaingi kerajaan Nokia di negara berkembang.
4.
Smartphone Ecosystem,
Banyaknya Application developer di iPhone dan Android, sehingga user dapat
meng-customize aplikasi sesuai kebutuhan. Hal ini tidak ada di Nokia symbian /
windows 8. OVistore (kini Nokia Store) tidak mampu menarik para developer untuk
menciptakan aplikasi dan game terbaiknya disana.
5.
Transisi customer dari mobile
phone ke smart phone sangat cepat.
6.
Persaingan bebas,
membuat semua perusahaan termasuk Nokia harus bersaing ketat dengan perusahaan
lain. Yang tercepat, termurah dan terbaiklah yang akan menang.
7.
Telat melakukan
antisipasi menghadapi gempuran vendor ponsel China dalam penyediaan low cost
dual sim card phone. Nokia merilis sejumlah ponsel dual sim card murah seperti
Nokia X1-01, C2-01 atau Asha 200 dengan harga terjangkau namun hal tsb
dilakukan ketika penetrasi market dual sim card sudah saturasi, dan image
ponsel China dengan dual sim card (bahkan dengan fitur lain, misalnya tivi)
sudah mengakar kuat di benak konsumen.
8.
Tidak adanya
Collaborative Innovation yang kuat di Nokia (meskipun akhirnya menggandeng
Microsoft), tidak seperti Samsung yang sedari awal sadar ia tak akan mampu
melawan kompetensi software Apple. Karena itu ia segera melakukan kolaborasi
dengan software Android milik Google.
3. STRATEGI YANG
DIJALANKAN SEBELUMNYA
1.
Fokus pada pengembangan
symbian
2.
Berkolaborasi dengan
Microsoft (namun telat, karena iPone dan Android telah menguasai pasar)
3.
Inovasi di smartphone
gadget vendor lain sangat tinggi, sedangkan Nokia tidak banyak perubahan. Di
Q1/2012 menjadi kuartal pertama Samsung mengalahkan Nokia dalam total jumlah
pengiriman ponsel, namun Samsung sudah menyalip Nokia dalam volume penjualan
dan profitabilitas sejak tahun 2010.
4. STRATEGI BARU NOKIA
1.
Perampingan Divisi,
Nokia menghapus divisi penjualan.
2.
Memutuskan untuk fokus
pada customer.
3.
Meningkatkan
transparansi dan memotong cost.
4.
Nokia Lumia –
Berkolaborasi dengan Microsoft –
5.
Connecting another
billion, merambah market baru (Nokia.com).
6.
Melayangkan gugatan
penyalahgunaan hak paten atas produk pesaing.
5. DATA PENDUKUNG
ANALISIS DAN SUMBER DATA
1.
Data penjualan
Nokia quarter pertama tahun 2012
menurun 26 % Data Penjualan Nokia Financial Position Total Q1 cash burn lebih
dari €700 million dan penjualan smartphones & mobile phone secara
keseluruhan anjlok.
2.
Mapping penjulan
Nokia mengikuti/hampir sama dengan
vendor serupa yang gagal beberapa tahun lalu.
3.
Nokia marketshare going
down
Nokia market share menurun disemua
negara.
4.
Delphi Survey
Delphi survey merupakan interactive
forecasting method (peramalan metode interaktif) yang bergantung pada sebuah
panel tenaga ahli di bidangnya. Reuters meminta pendapat dari 30 ahli analisa
keuangan. Lumia 900 mendapat pasar yang baik, tetapi belum tentu menyelamatkan
Nokia dari krisis keuangan.
5.
Litigasi Paten
Nokia melayangkan gugatan
penyalahgunaan hak paten atas produk pesaing yang dirasa menjiplak teknologi
Nokia, berupa desain panel, dual function antenna, power management dan radio
multimode radio.
Nokia menggugat HTC, RIM dan
Viewsonic (vendor Android) untuk pelanggaran 45 paten di AS dan Jerman.
6. DIAGRAM TULANG IKAN
Diagram
Tulang Ikan untuk permasalahan NOKIA
Diagram
di atas menggambarkan sumber permasalahan Nokia yang jika tidak dilakukan
kegiatan korektif tentu akan berujung kepada kebangkrutan.
7. KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Nokia management dalam
masalah, penjualan terus menurun dan kerugian perusahaan bertambah besar.
2.
Dengan menggunakan
Matriks Profil Kompetitif, Nokia dibandingkan dengan vendor mobile phone yang
lain. Posisi Nokia sangat jelek, dengan poin 2.15 berada di posisi kedua dari
bawah setelah vendor ponsel lokal di Indonesia, Nexian.
3.
Dengan Menggunakan
Matrix IFE-EFE, Internal Nokia lemah, belum berhasil memanfaatkan peluang
eksternal dan gagal menghadapi ancaman eksternal.
4.
Nokia harus
memberikan/memaksimalkan inovasi-inovasi terbaru dan tercanggih terhadap
permintaan masyarakat yang tinggi akan gengsi produk terbaru untuk dapat terus
bertahan di bisnis ini.
5.
Strategi lain yang
dapat dilakukan oleh Nokia adalah memberikan edukasi dan pemahaman kepada pasar
terhadap pemakaian produk yang kualitas
tinggi agar meminimalkan penguasaan pasar oleh produk dari Cina yang murah.
6.
Kompetisi dengan China
dapat dimenangkan salah satunya dengan cara meminimalkan harga agar
produk-produk murah dari Cina tidak sepenuhnya menguasai pasar.
7.
Usaha yang lain adalah
Litigasi Paten, dimana Nokia melayangkan gugatan penyalahgunaan hak paten atas
produk pesaing yang dirasa menjiplak teknologi Nokia, seperti HTC, RIM dan
Viewsonic untuk pelanggaran 45 paten di AS dan Jerman.
Kodak
1. LATAR BELAKANG KODAK
Tahun
90-an adalah tahun-tahun dimana perusahaan Kodak sangat berjaya dengan produk
kamera manual dan film seluloidnya. Maka tak heran jika masa-masa ini disebut
“Kodak Moment”. Kodak yang didirikan oleh Goerge Eastman pada 1892 ini sejak
awal mendirikan perusahaan yang memproduksi kamera Analog. Bahkan kamera buatan
perusahaan ini dalam sejarah tercatat sebagai kamera yang digunakan oleh
astronot pertama yang mendaratkan kakinya di bulan Neil Amstrong untuk
mempotret objek-objek di permukaan bulan pada tahun 1969. Dan 6 tahun kemudian
kodak mulai memproduksi kamera digital. Artinya perusahaan inilah yang pertama
kali memproduksi kamera digital. Namun setelah teknologi kamera digital mulai
berkembang, kodak bukannya mengembangkan kamera digitalnya, tapi kodak terus
berpacu untuk memproduksi secara besar-besaran kamera analognya yang memang
saat itu menjadi andalan perusahaan ini. Justru rivalnya seperti Casio, Nikon
dan Canon mengembangkan produk kamera digital.
Perlahan
namun pasti teknologi terus berkembang. Perusahaan-perusahaan di Asia terus
berkembang Casio dan Canon melihat bahwa peluang pasar kamera digital sedikit
demi sedikit terus meningkat. Oleh karenanya perusahaan ini berfokus pada
pengembangan kamera digital. Akhirnya ketika dunia memasuki era kamera digital,
Kodak kelabakan oleh terjangan rivalnya dari Asia. Bisnis film kamera pun
berakhir dan Kodak kesulitan menghasilkan uang. Kamera digital generasi pertama
mereka juga kurang diminati karena miskin inovasi. Perkembangan media
penyimpanan tidak diikuti oleh Kodak.
2. PENYEBAB KEGAGALAN
KODAK
Penyebab
kebangkrutan Kodak, antara lain adalah ketidaksiapan perusahaan ini
mengantisipasi trend perkembangan teknologi. Inovasi teknologi yang lambat,
sehingga tidak mampu bersaing dengan perusahaan baru. Kodak juga terlambat
membaca peluang bisnis di segmen kamera digital. Kodak juga tidak berhasil
menangkap peluang emas dengan kebesaran nama yang dimilikinya untuk meraih
pasar yang lebih luas. Kodak sebagai sebuah organisasi seharusnya terus
melakukan pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan suatu oraganisasi untuk
terus menerus melakukan proses pembelajaran sehingga organisasi tersebut
memiliki kecepatan berfikir dan bertindak dalam merespon perubahan yang muncul
untuk menghadapi pesaing-pesaingnya.
3. PENJABARAN KASUS
KODAK
Kasus
bangkrutnya perusahaan fotografi Eastman Kodak Corporation memang sudah menjadi
rahasia umum. Berita ini sudah mulai menyebar diseluruhmedia selama awal tahun
2012 lalu. Perusahaan Eastman Corporation atau yang biasa dikenal dengan
sebutan Kodak, dulu dikenal sebagai salah satu perusahaan peralatan fotografi
terkemuka di dunia. Kini, Kodak jatuh bangkrut setelah gagal beradaptasi dengan
kemajuan teknologi di tengah populernya kamera digital dan ponsel pintar
berfitur kamera.Menurut kantor berita Reuters, Kodak mengajukan perlindungan
pailitke Pengadilan di Kota New York pada19 Januari2012.Di Amerika
Serikat, perusahaan yang jatuh bangkrut
berhak mengajukan perlindungan pailit ke pengadilan, sesuai peraturan yang
berlaku agar tidak sampai dilikuidasi.Selanjutnya pengadilan akan menentukan
apakah perusahaan yang bangkrut ini,sesuai kesepakatan dengan pihak-pihak
kreditur, bisa diselamatkan melalui penjualan aset atau restrukturisasi
korporat. Dewan Direktur dan seluruh timsenior manajemen yakin bahwa itu
merupakan langkah yang benar untuk masadepan Kodak. Untuk bertahan, Kodak
mengungkapkan telah mendapat pinjaman berjangka 18 bulan dari Citigroup sebesar
US$950 juta.Didirikan 130 tahun lalu, perusahaan Amerika itu pernah
merajaiindustri peralatan fotografi seperti penjualan kamera dan film. Bahkan
Kodak pulayang memperkenalkan teknologi kamera digital. Namun, tanpa disadari
teknologiitulah yang lambat laun menghantam bisnis Kodak, yang selama dekade
1980anhingga 1990an sudah merasa nyaman sebagai pemain nomor satu
industrifotografi. Konsumen kini sudah meninggalkan pemakaian film yang menjadi
bisnis inti Kodak dan sejumlah kompetitor mengembangkan produk kameradigital.
Apalagi kini muncul teknologi ponsel pintar, yang dilengkapi dengankamera
beresolusi tinggi
Menurut
sejumlah pengamat, perusahaan pelopor fotografi tersebut tak sanggup melawan
arus digital yang semakin berkembang setiap tahun. Tidak seperti IBM dan Xerox
Corp, yang sukses menciptakan arus pendapatan baru saat bisnis mereka menurun.
Mereka menilai kesalahan Kodak membuang proyek- proyek baru terlalu cepat yang
menyebarkan investasi digital terlalu luas, dan puas pada penilaian Rochester,
New York, yang memberhentikan perusahaan untuk dapat berinovasi pada teknologi
lain. Kodak tak pernah mengembangkankehadiran teknologi baru di pusat-pusat
dunia.Sejak 1888, George Eastman menciptakan sebuah mesin yangmenangkap gambar
pada pelat kaca besar. Tak puas dengan terobosan itu, diamelanjutkan untuk
mengembangkan film roll dan kemudian kamera Brownie.Selanjutnya pada tahun
1960, Kodak mulai mempelajari potensi komputer danmembuat terobosan besar di
tahun 1975 yaitu saat salah satu insinyur, SteveSasson, menemukan kamera
digital. Namun, Kodak tak segera peka terhadap potensi pasar tersebut dan tak
fokus pada high-end kamera bagi pasar niche. Para eksekutif juga takutmengorbankan
penjualan film yang merupakan produk inti mereka.Bahkan seorang profesor yang
menulis sejarah Kodak dari Universityof Missouri berpendapat bahwa George
Eastman wafat dengan menyisakan pengaruh yang membuat Kodak tetap berada di
tempat dan tidak mengembangkan produknya, tapi itu tidak memungkinkan orang
untuk bergerak maju.Selain itu, penyebab kebangkrutan Kodak karena perusahaan
tersebutmelewatkan peluang bisnis. Di Consumer Electronics Show di Las Vegas
tahunan pada 2011 lalu, Perez dan Kodak memperkenalkan dua kamera baru yang
diyakini bisa terhubung secara nirkabel dengan printer dan posting foto ke
Facebook. Namun beberapa pengulas gadget mengatakan kamera baru tidak bisa
terhubungke web tanpa membonceng pada smartphone atau koneksi Wi-Fi. Analismengatakan
Kodak bisa menjadi sebuah kelompok media sosial jika telah berhasilmeyakinkan
konsumen untuk menggunakan layanan online untuk menyimpan, berbagi, dan
mengedit foto-foto mereka. Tapi sebaliknya, Kodak terlalu berfokus pada
perangkat dan kalah dalam pertempuran online untuk jaringan sosial
sepertiFacebook.
4. ANALISA DAN STUDI
KASUS
Analisis
penyebab bangkrutnya Perusahaan Kodak East Corporation.
Perusahaan
fotografi yang sangat terkenal pada abad ke-20 atau yang biasa dikenal dengan
Kodak secara resmi mengajukan perlindungan pailit kePengadilan Kota Newyork
pada awal tahun 2012 lalu. Ini menunjukkan bahwa perusahaan besar tidak
selamanya selalu diatas tingkat penjualannya dan bukan berarti perusahaan akan
aman dari kata “bangkrut”. Setiap perusahaan harus dapat mengantisipasi segala
sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian atau bahkankebangkrutan bagi
perusahaan. Alasan yang menyebabkan kebangkrutan dariPerusahaan Eastman Kodak
dapat dilihat dari beberapa sudut pandang teori management :
- Learning Management
- Managing for Competitive Advantage
- Managing for Competitive Advantage
- Competitive Environment
5. SASARAN DAN RENCANA
ALTERNATIF
- Perusahaan Kodak tetap menjadi perusahaan yang memproduksi produk fotografi dengan memfokuskan bisnis inti perusahaan pada kamera digital yang sedang banyak diminati oleh masyarakat.
- Perusahaan Kodak berubah menjadi Perusahaan digital printing dengan melakukan divestasi untuk memperbesar jumlah aset dalamrangka melakukan reksturisasi perusahaan.
6. EVALUASI DAN RENCANA
1.
Perusahaan berfokus pada kamera digital.
- Keuntungan : Kodak tetap berada di bidang fotografi yang telah membesarkan namanya.
- Kerugian : Kodak harus meninggalkan bisnis film yang menjadi bisnis utamanya, kodak juga harus dapat meningkatkan inovasinya dan mengejar ketinggalannya dari perusahaan pesaing karena bila tidak Perusahaan ini akan semakin jatuh lebih dalam ke jurang kebangkrutan.
2.
Perusahaan mengubah inti bisnis menjadi digital printing.
- Keuntungan : perusahaan dapat memperbaiki kondisi perusahaan dengan beralih bisnis ke digital printing yang lebih potensial.
- Kerugian : perusahaan harus menjual aset perusahaan seperti hak paten dalam rangka untuk membayar karyawan dan dapat melakukan restrukturisasi perusahaan.
3.
Pemilihan sasaran dan rencana
Dengan
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari duaalternatif diatas dan juga
mempertimbangkan kekuatan internal daneksternal perusahaan dalam bidang
fotografi saat ini maka manajer Perusahaan Eastman Kodak Corporation memilih
untuk melakukan rencana
alternatif
yang kedua yaitu : “Perusahaan mengubah fokus bisnis Kodak dari
fotografi
menjadi bisnisdigital printing
4.
Analisis SWOT Eastman Kodak Corporation
• Strength (Kekuatan)
Brand image yang sudah terkenal dan
bagus
Perusahaan yang pertama kali
menciptakan kamera digital
Harga kamera yang terjadi
Pelayanan terhadap konsumen yang ramah
bila ada keluhan
• Weakness (Kelemahan)
Tidak dapat beradaptasi dengan
teknologi digital
Terlalu fokus pada produk kamera
analogi
Kualitas hasil gambar yang kurang
memuaskan
Fitur kamera digital masih sedikit
dibandingkan dengan pesainglainnya
Produk kamera digital yang masih
berjumlah sedikit
• Opportunities(Peluang)
Pada Era sekarang banyak orang – orang
yang menganggap bahwa dokumentasi adalah penting.
Memiliki peluang pasar yang luas kodak
merupakan perusahaaan Multiinternasional.
• Threatnes (Ancaman )
Persaingan antar perusahaan yang
semakin agresif
Kemajuan teknologi yang semakin canggih
Munculnya perubahaan baru yang bergerak
di bidang yang sama
Tersedianya barang subtitusi kamera
digital yaitu handphone dan tablet PC yang memiliki kamera dengan resolusi
tinggi
7. KESIMPULAN
1. Perusahaan Eastman Kodak Corporation
mengalami kebangkrutan dapatdisebabkan oleh berbagai alasan dengan sudut
pandang yang berbeda,yaitu
- Kodak belum memiliki Learning Organization. Perusahaan ini belumdapat menggali dan mengolah pengalaman yang dialaminya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki perusahaan.
- Kodak tidak dapat mempertahankan dan memperbaharui kualitas daninovasi yang pernah menjadi competitive advantage untuk bersaingdengan perusahaan pesaing lain.
- Kodak tidak melakukan analisis lingkungan dengan baik. Perusahaanini tidak melakukan environment scanning, development scenario,dan forecast dengan baik sehingga salah mengambil keputusan.Kodak juga tidak melakukan bench marking sehingga kamera digitalyang dikeluarkan untuk membangkitkan perusahaan ini tidak lakudipasaran karena tidak memenuhi selera masyarakat.
- Lingkungan persaingan Kodak mencakup pembeli, pesaing, dan barang substitusi dari kamera digital mempengaruhi penjualan produk Kodak.
- Kodak melakukan kesalahan manajemen strategi. Disaat pesaingsudah mengembangkan kamera digital, perusahaan ini hanyamengembangkan strategi setengah-setengah yaitu kamera perpaduanantara digital dan analog yang tidak menguntungkan perusahaan.
2. Kodak berada pada kategori Dogs dalam hal
produk kamera sehinggamembuat perusahaan ini melakukan divestasi dan
mengalihkan fokus bisnisnya.
3.
Analisis SWOT diperluakn bagi perusahaan untuk dapat menciptakan
strategi-strategi yang tepat untuk dapat
mengembangkan potensinya
Sharp. Sony. Panasonic. Sanyo. toshiba
Kenapa si jadi jatuh? Menurut web yang telah kami
baca:
Industri elektronika mereka yang begitu digdaya 20
tahun silam, pelan-pelan memasuki lorong kegelapan yang terasa begitu perih.
Pada beberapa bulan lalu, Sony diikuti Panasonic dan
Sharp mengumumkan angka kerugian trilyunan rupiah. Harga-harga saham mereka merosot
anjlok. Sanyo bahkan harus rela menjual dirinya lantaran sudah hampir gulung
tikar. Sharp berencana menutup divisi AC dan TV Aquos-nya, Sony dan Panasonic
akan mem-PHK ribuan karyawan mereka, Dan Toshiba kemungkinan sebentar lagi
divisi notebook-nya mungkin akan bangkrut (setelah produk televisi mereka juga
mati).
Toshiba dibentuk pada tahun 1939, merupakan
hasil merger dari dua perusahaan. Tokyo Denki adalah perusahaan yang
bergerak dibidang consumer goods dan perusahaan mesin Shibaura Seisakusho.
Mengambil beberapa huruf didepan dari masing-masing perusahaan “TO” dan “SHIBa”
maka lahirlah merek Toshiba. Pada tahun 1984 perusahaan itu resmi berubah
menjadi Toshiba Corporation. Grup ini makin kuat melalui pertumbuhan internal
dan melalui akuisisi perusahaan rekayasa alat berat dan perusahaan industri primer
pada 1940-an dan 1950-an. Kemudian pada 1970-an dan seterusnya, anak perusahaan
mulai didirikan, yaitu: grup Toshiba Lighting & Teknologi (1989), Toshiba
Carrier Corporation (1999), Toshiba Elevator & Building System Corp (2001),
Toshiba Solutions Corp (2003), Toshiba Medical Systems Corp (2003) dan Toshiba
Materials Co Ltd (2003).
Toshiba
Corporation adalah salah satu perusahaan diversifikasi produsen dan pemasar
produk digital, perangkat elektronik dan komponen, sistem infrastruktur sosial
dan Home appliances. Sebagai pendiri dan inovator terkemuka dalam komputasi
portabel dan produk-produk jaringan, Toshiba mulai memasarkan notebook, PC, dan
PC server untuk rumah, kantor dan pengguna mobile. Toshiba Qosmio Notebook PC
memimpin jalan dalam konvergensi komputasi dan kemampuan, menawarkan konsumen
yang lengkap solusi hiburan pribadi. Sementara itu, seri “Tipis dan Ringan”
membawa tingkat mobilitas tinggi dan daya tahan untuk notebook PC untuk
penggunaan bisnis di era ini.
Toshiba memproduksi semua jenis laptop, dari model Libretto yang lucu dan
ultra portabel sampai model multimedia Qosmio keren. Laptop Toshiba juga
populer di Amerika dan Eropa. Apakah pengguna mencari pengganti desktop, laptop
untuk mahasiswa atau laptop untuk game, akan ada sesuatu yang cocok bagi mereka
di antara rangkaian yang tak terhitung jumlahnya seperti notebook Toshiba
Libretto, Portege, Qosmio, Satellite dan Portege.
Tapi kenapa kok toshiba termasuk kedalam perusahaan
yang akan kolaps? Mungkin karena kultural bangsa yang sangat kental dengan adat
dan budaya orang jepang, menyebabkan toshiba dalam beberapa tahun kedepan akan
kolaps, jika tidak merubah cara kerja perusahaan yang terlalu mengikuti adat
istiadat kekeluargaan yang kental untuk musyawarah.
Mungkinkah ini pertanda bye-bye akan di ucapkan? Mengapa
di industri raksasa jepang ini kian jatuh?
rencana nya Panasonic akan membeli 100% saham di
sanyo untuk membuat produk yang ramah lingkungan dan nyaman. Saat ini sudah ada
setar 51% saham yang ada di sanyo adalah milik Panasonic, dan mungkin karena
sanyo tidak bisa bertahan dengan pesaing yang seperti ini, maka secara perlahan
saham yang ada di sanyo telah di beli oleh panasonic. Secara
terpisah, Panasonic Corp juga mengeluarkan laporan keuangannya. Kinerja
keuangan itu memperlihatkan bahwa Panasonic dapat bangkit dari keterpurukan
setelah terjadi krisis finansial global.
Total laba untuk periode April-Juni mencapai 43,7
miliar yen, dibandingkan dengan kerugian sebesar 53 miliar yen pada periode
sama tahun lalu ketika krisis membuat orang enggan berbelanja.
Pendapatan kuartalan naik 35 persen menjadi 2,161
triliun yen karena penjualan bertumbuh pada pasar-pasar luar negeri untuk berbagai
macam produk, seperti pesawat televisi berlayar datar, perekam, mesin pendingin
udara, baterai isi ulang, semikonduktor, dan panel tenaga surya.
Walaupun demikian, Panasonic masih menghadapi
persaingan ketat tidak hanya dari produsen lokalnya seperti Sony, tetapi juga
dari produsen lain, misalnya Samsung dari Korea Selatan yang juga gencar
memproduksi televisi berlayar datar.
”Untuk selamat dari persaingan tersebut dan untuk
mempertahankan pertumbuhan pada pasar-pasar baru, penting untuk melakukan strategi
yang tepat dan terus memperkuat perusahaan,” demikian pernyataan manajemen
Panasonic.
Panasonic juga sangat optimistis dengan
kinerjanya. Mereka menaikkan perkiraan laba untuk satu tahun fiskal hingga
Maret 2011 menjadi 977 juta dollar AS dari penjualan yang ditargetkan sebesar
102 miliar dollar AS. Sebelumnya, Panasonic hanya mengharapkan laba sebesar 575
juta dollar AS dari penjualan sebesar 101 miliar dollar AS. Jika tercapai, itu
merupakan laba Panasonic pertama setelah selama dua tahun berturut-turut
menderita kerugian.
Baterai jenis baru produk andalan Sanyo, yang
disebut ion lithium, di pasaran saat ini banyak digunakan pada berbagai
perlengkapan elektronik, seperti laptop dan telepon seluler. Akan tetapi,
mereka merasa hal tersebut belum cukup dan ingin merambah lagi menjadi pemain
utama pada kendaraan listrik.
Panasonic juga telah menjalin kerja sama dengan
Toyota Motor Corp untuk memproduksi baterai bagi kendaraan hibrida dan listrik.
Sanyo yang telah bekerja sama dengan Honda Motor Co, Volkswagen AG, dan Ford
Motor Co tampaknya akan memperluas kemitraannya dengan produsen mobil lain.
Produk Samsung dan LG yang merupakan produk negara
Korea ini mungkin di mata orang Jepang tampak seperti predator yang telah
meremuk-redamkan mereka di mana-mana. Di sisi lain, produk-produk serupa dari
China dan produk domestik dengan harga yang amat murah juga terus merongrong pasar
produk Jepang, terutama penjualan yang dilakukan di Indonesia. Lalu, dalam
kategori digital gadgets, Apple juga telah membuat Sony seperti bukan
saingannya lagi. Akan kah Sony bisa berjaya seperti sebelumnya?
Kenapa si.. perusahaan jepan itu sekarang seperti
ini,?
Ada tiga faktor
penyebab fundamental yang bisa kita petik sebagai pelajaran.
Faktor 1 : Harmony Culture Error. Dalam era digital seperti saat ini,
kecepatan adalah kunci. Speed in decision making. Speed in product development.
Speed in product launch. Dan persis di titik vital ini, perusahaan Jepang
termehek-mehek lantaran budaya mereka yang mengangungkan harmoni dan konsensus.
Datanglah ke perusahaan Jepang, dan Anda pasti akan
melihat kultur kerja yang sangat mementingkan konsensus. Top manajemen Jepang
bisa rapat berminggu-minggu sekedar untuk menemukan konsensus mengenai produk
apa yang akan diluncurkan. Dan begitu rapat mereka selesai, Samsung atau LG
sudah keluar dengan produk baru, dan para senior manajer Jepang itu hanya bisa
melongo.
Budaya yang mementingkan konsensus membuat
perusahaan-perusahaan Jepang lamban mengambil keputusan (dan dalam era digital
ini artinya tragedi).
Budaya yang menjaga harmoni juga membuat ide-ide
kreatif yang radikal nyaris tidak pernah bisa mekar. Sebab mereka keburu mati :
dijadikan tumbal demi menjaga “keindahan budaya harmoni”. waaaoow
Faktor 2 : Seniority Error. Dalam era digital, inovasi adalah
oksigen. Inovasi adalah nafas yang terus mengalir. Sayangnya, budaya inovasi
ini tidak kompatibel dengan budaya kerja yang mementingkan senioritas serta
budaya sungkan pada atasan.
Sialnya, nyaris semua perusahaan-perusahaan Jepang
memelihara budaya senioritas. Datanglah ke perusahaan Jepang, dan hampir pasti
Anda tidak akan menemukan Senior Managers dalam usia 30-an tahun. Never.
Istilah Rising Stars dan Young Creative Guy adalah keanehan.
Promosi di hampir semua perusahaan Jepang menggunakan
metode urut kacang. Yang tua pasti didahulukan, no matter what. Dan ini dia :
di perusahaan Jepang, loyalitas pasti akan sampai pensiun. Jadi terus bekerja
di satu tempat sampai pensiun adalah kelaziman.
Lalu apa artinya semua itu bagi inovasi ? Kematian dini.
Ya, dalam budaya senioritas dan loyalitas permanen, benih-benih inovasi akan
mudah layu, dan kemudian semaput. Masuk ICU lalu mati.
Faktor 3 : Old Nation Error. Faktor terakhir ini mungkin ada
kaitannya dengan faktor kedua. Dan juga dengan aspek demografi. Jepang adalah
negeri yang menua. Maksudnya, lebih dari separo penduduk Jepang berusia diatas
50 tahun.
Implikasinya : mayoritas Senior Manager di beragam
perusahaan Jepang masuk dalam kategori itu. Kategori karyawan yang sudah menua.
Disini hukum alam berlaku. Karyawan yang sudah menua,
dan bertahun-tahun bekerja pada lingkungan yang sama, biasanya kurang peka
dengan perubahan yang berlangsung cepat. Ada comfort zone yang bersemayam dalam
raga manajer-manajer senior dan tua itu.
Dan sekali lagi, apa artinya itu bagi nafas inovasi?
Sama : nafas inovasi akan selalu berjalan dengan tersengal-sengal.
Demikianlah, tiga faktor fundamental yang menjadi
penyebab utama mengapa raksasa-raksasa elektronika Jepang limbung. Tanpa ada
perubahan radikal pada tiga elemen diatas, masa depan Japan Co mungkin akan
selalu berada dalam bayang-bayang kematian.
NJ poker rooms have fun at casinos - JTHub
BalasHapusThe Borgata Hotel 포항 출장샵 Casino & 양주 출장안마 Spa is a gaming 용인 출장마사지 floor that features a luxurious 남원 출장마사지 resort and a variety of 익산 출장샵 table games. While that might be a bit of a stretch for